Cinta.Mungkin cinta memang bisa merubah hidup menjadi sebuah
kisah yang indah,yang menyenangkan,bahkan membuat kita lupa akan segala
kesedihan yang kita rasakan.Namun,sayang cinta itu jugalah yang berhasil
membunuh kita dan cinta memang cukup menyakitkan.Bahkan,ketika cinta yang
menyakitkan itu datang lagi,apa cinta masih mengenal kesempatan kedua?
Awalnya,aku dan Dave bertemu disebuah acara ulang tahun
sahabatku,Shena.Kebetulan aku sedang sendiri dan dia juga sedang sendiri dan
akhirnya kita mulai kenalan.Dan tanpa disadari,kami bercerita mengenai
kegagalan hubungan yang kami masing-masing yang kebetulan lagi telah berakhir
belum lama ini.Menurutku,Dave adalah teman cerita yang asik,bahasanya nyambung
dengan bahasaku.Namun sayang saja,kita juga mempunyai banyak perbedaan mulai
dari perbedaan favorit makanan sampai hobi pun berbeda.Bagi kami itu sama
sekali bukan masalah.Umurku dengan Dave terpaut lima tahun,aku masih
kuliah,mengambil jurusan akuntansi disebuah universitas swasta di Jakarta,sedangkan
Dave saat ini sudah bekerja sebagai dokter umum disebuah rumah sakit.Sebelum
kami berpisah malam itu,kami sempat bertukar nomor handphone.
Berawal dari malam itu,kami menjadi sering
berkomunikasi,baik secara langsung atau melalui sms atau telepon.Hampir setiap
hari kami bercerita mengenai kejadian-kejadian yang kami alami.Minggu-minggu
telah berlalu,tidak terasa sudah sebulan kami menjadi sahabat.Dan tepat dimalam
itu adalah hari ulang tahunku yang ke 20 tahun.Hari itu,aku hanya sendiri
dirumah,kedua orang tua ku sedang ada urusan diluar kota,untuk itu daripada aku
bosan dalam suasana yang tidak mendukung untuk ulang tahun,akupun menerima
ajakan makan malam Dave.
Malam itu sungguh berbeda.Biasanya,kalau kita pergi makan
keluar pasti kita bertengkar untuk memutuskan makanan apa yang akan kita
pilih,tetapi malam itu Dave langsung memilih restoran yang menyediakan makanan
favoritku.Pertama,aku hanya berpikir positif saja,mungkin karena hari ini
adalah hari ulang tahunku.Suasana malam itu,bisa dikatakan romantis.Dave
memesan meja yang benar-benar bersusasana romantis sekali.Seperti,makan malam
biasanya,kita habiskan makan malam itu sambil bercanda,tertawa dan
sebagainya.Namun,di akhir acara makan malam itu ada yang berbeda.Dave menyatan
cintanya kepadaku.Aku tidak bisa menggambarkan perasaanku saat itu antara
senang,kaget atau bagaimana.Dia menyatakan cintanya tepat di hari ulang
tahunku.Sejujurnya,aku pun memiliki perasaan yang sama dengan Dave.Dan karena
itulah aku menerima cintanya.Dan tepat malam itu,aku resmi berpacaran
dengannya.Ternyata perbedaan dapat menyatukan dua hati.
Setelah malam itu berlalu,kami masih sering-sering
berkomunikasi,hanya saja bisa dibilang lebih romantis daripada biasanya.Kami
lebih sering bertemu dibandingkan dulu.Masalah perbedaan makananpun,kami sudah
tidak pernah bertengkar lagi,kita memilih jalan tengah,kalau hari ini kami
makan makanan favoritku,berikutnya kami makan makanan favoritnya.Minggu-minggu
dan bulan-bulanpun berlalu.Tidak terasa,kami telah satu tahun berpacaran.Tepat
dihari jadi itu,Dave membelikanku kalung emas putih berliontin hati,sampai saat
ini aku masih menggunakannya.Malam itu kami makan malam di restauran yang
menjual masakan pasta kesukaan Dave.Aku merasakan perubahan terhadap Dave,ia
tidak seperti biasanya yang selalu usil dan mengajaku bercanda.Kali itu,dia
hanya memilih diam.
Sudah sebulan sejak makan malam itu,Dave sama sekali tidak
pernah menghubungiku,bahkan ketika aku mencoba menghubunginya,hasilnya
nihil,tidak ada jawaban sama sekali darinya.Aku ingin sekali mendatangi
rumahnya,tetapi sayang sekali aku tidak tahu dimana rumahnya.Satu-satunya jalan
adalah aku harus mendatangi rumah sakit dimana tempat ia bekerja.Itupun jika
rumah sakit bersedia memberikan keterangan,bagaimana jika rumah sakit tidak mau
memberikan keterangan tersebut.Aku tidak tahu status hubunganku sekarang dengan
Dave.Saat ini,aku kecewa dengannya dan benar-benar tidak tahu apa yang akan ku
lakukan dengannya.Kenapa Dave meninggalkanku tanpa status seperti ini.
Hingga suatu hari aku nekat,aku mendatangi rumah sakit
tempat Dave bekerja.Sesuai dugaanku,sulit sekali untuk mendapatkan informasi
mengenainya.Berjam jam aku memohon kepada pihak rumah sakit,sampai air mataku
perlahan membasahi pipiku.Aku mulai putus asa,aku membalikan badanku ke arah
pintu keluar sambil menghapus air mataku.
Tiga tahun sudah,ini semua berlalu,aku mendengar kabar bahwa
Dave berada di Belanda dan telah menikah dengan seorang wanita .Aku tahu itu semua
melalu jejaring sosial,namun aku tidak tahu,apakah benar atau tidak.Walaupun
kenangan tentang Dave sudah tiga tahun,tetapi hati memang tidak bisa
berbohong,aku benar-benar menangis mendengar kabar itu.Kenapa Dave tega seperti
ini,bahkan Dave tidak sadar mengenai hubungannya denganku yang seharusnya masih
berlanjut.Kenapa Dave tidak pernah mengabari semua ini.
Malam ini adalah hari ulang tahunku yang ke dua puluh tiga
dan sialnya bayang-bayang itu masih ada dibenakku,memang menerima cinta dihari
ulang tahun adalah hal yang menyenangkan dan juga menyakitkan.Aku pergi ke toko
buku di mall dekat rumahku,begitu aku masuk kedepan pintu masuk aku bertabrakan
dengan seorang laki-laki yang mukanya sangat familiar bagiku.Aku sangat
kaget,aku menatapnya begitu pula dengannya.Aku berusaha menahan tangis berusaha
sekuat tenaga untuk berdiri.Aku ingin sekali cepat pergi dari situ.Laki-laki
itu tak lagi adalah Dave.Dia membantuku berdiri dan memelukku.Aku tidak bisa
berbuat apa apa lagi.Dia menceritakan semuanya kepadaku.Dia bercerita bahwa
dirinya terpaksa meninggalkanku karena orang tuanya.Orang tuanya berkeras hati
untuk menikahinya dengan anak temannya di Belanda.Akan tetapi,tepat dihari
pernikahan itu hatinya terasa berat dan ia meninggalkan pernikahan itu dan
kembali ke Indonesia.Aku tidak tahu harus berkomentar apa mengenai
ceritanya.Bahkan hari itu,dia menanyakan hubungan kami kembali,akupun semakin
bingung apa yang harus aku jawab,disisi satu aku melihat ketulusan dari
dia.Tetapi ada sisi lain yang janggal,aku sangat kecewa dengannya karena dia
sama sekali tidak memberiku kabar selama tiga tahun,dia pergi tanpa kejelasan
yang ada .Aku sungguh butuh waktu lama untuk berpikir untuk menerima cintanya
kembali.Hatiku selalu bertanya,Apakah cinta mengenal kesempatan kedua?